LAPORAN
KEGIATAN MEMBACA BUKU (2)
IDENTITAS
BUKU
Judul buku : Keajaiban Sebuah Ciuman
Nama pengarang : Hoeda Manis
Tebal buku : 215 halaman
Jenis buku : Fiksi
Tanggal mulai membaca : 11 September 2016
Tanggal usai membaca : 16 September 2016
ISI
BUKU
(1)
Setangkai
Bunga Biru
Susan
merupakan anak seorang ilmuwan terkenal, yaitu Hendra Atmaja. Karena itu, dia
dituntut agar selalu mendapat nilai yang baik, khususnya fisika. Suatu malam,
Susan mencoba mengerjakan tugas fisikanya, namun ia merasa kesulitan. Susan
sebenarnya ingin meminta bantuan ayahnya, tetapi ayahnya sangat sibuk dengan
temuannya. Karena takut diejek teman-temannya, akhirnya Susan memberanikan diri
ke tempat ayahnya. Dan pertengkaran pun tidak dapat dihindari sampai Susan
berkata “Aku benci ayah....” lalu ayahnya pergi meninggalkan rumah.
Tak
disangka, ternyata itu menjadi pertemuan mereka yang terakhir. Ayahnya
meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dan Susan sangat menyesali kalimat terakhir
yang keluar dari mulutnya untuk ayahnya.
Setahun
kemudian, Susan teringat kembali segala yang telah terjadi. Susan menangis di
atas buku fisikanya sampai ia tak sengaja tertidur. Kemudian ia seperti
memasuki sebuah tempat yang baru pertama kali dilihatnya. Dan ia mendengar
suara ayahnya memanggil dirinya. Susan pun berlari ke tempat ayahnya dan mereka
berjalan-jalan menikmati keindahan disana. Kemudian Susan mengatakan bahwa ia
menyesal telah berkata membenci ayahnya. Lalu ia melihat serumpun pohon indah
dengan bunga warna biru dan ayahnya memetikkan bunga tersebut untuk dirinya.
Kemudian
Susan terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa ia tertidur di meja
belajarnya. Matanya tertuju pada buku fisikanya yang masih terbuka dan ia
melihat disamping buku fisikanya ada setangkai bunga biru yang belum pernah disaksikannya.
(2)
Keajaiban
Sebuah Ciuman
Seusai
kuliah, Fitia ingin segera ke kantin untuk makan soto ayam. Diperjalanan, ia
menengok karena terdengar suara memanggil. Saat ia menyahut suara itu, ternyata
Denis bukan memanggilnya, melainkan Jessica. Saat itulah Fitria sadar bahwa ia
mungkin memang cewek paling tidak cantik sedunia. Bahkan ia tidak bisa
berdandan sama sekali, termasuk lipstik dan bedak. Tetapi, Fitia juga menyadari
bahwa setiap perempuan memang butuh dianggap cantik. Setelah ia sampai kantin
dan memesan, ia pun hanya menikmati
makanannya tanpa pernah menyapa orang-orang di sekelilingnya meskipun ia
mengenal salah satu dari mereka. Tanpa sengaja Fitia mendengar pembicaraan
teman-temannya tentang kisah keajaiban kodok yang katanya jika menginjak kodok,
maka akan memiliki jodoh jelek. Diam-diam Fitria berdoa semoga saja ada cowok
tampan yang tak sengaja menginjak kodok.
Setelah
mandi sore, Fitria berencana untuk bersantai di kamar sambil mendengarkan
musik. Karena saat malam Minggu biasanya teman-teman kostnya pergi dengan
pacarnya masing-masing. Saat berjalan dari kamar mandi menuju kamarnya, Fitria
menemukan selebaran pemberitahuan adanya pameran benda-benda purbakala yang
akan diadakan selama dua minggu kedepan di Museum Tetranika, Yogyakarta. Dalam
selebaran itu disebutkan bahwa sekitar dua tahun yang lalu ditemukan
patung-patung yang terkubur ratusan tahun dan akan dipamerkan di Museum itu.
Saat mendengar ketukan kamarnya, Fitria tahu bahwa itu malam Minggu saat ia
dibutuhkan temannya karena pacar temannya yang tidak bisa datang. Akhirnya
Fitria dan Rini berencana pergi ke pameran itu. Tapi ternyata, tiba-tiba Heru
datang di tempat kost sehingga Rini membatalkan rencananya dengan Fitria dan
pergi dengan Heru.
Karena
merasa bosan, akhirnya Fitria keluar dari kamar dan duduk-duduk menikmati angin
malam, disana ia menemukan majalah dan mulai membolak-balik halamannya. Di
dalamnya terdapat kata-kata yang dilingkari dengan spidol merah yang
menggerakkan sesuatu dalam dirinya. Fitria pun mulai meninggalkan tempat
kostnya dan pergi ke Museum Tetranika yang tidak terlalu ramai. Fitria
menikmati pemandangan di dalam Museum itu sampai ke tikungan Museum yang
terlihat sepi dari pengunjung. Disana ia merasakan lantainya licin dan akhirnya
terpeleset hingga terjatuh. Dalam ruangan itu, ternyata hanya dipasang satu
buah patung dan beberapa benda. Dalam hati ia bertanya-tanya mengapa patung itu
tidak dipamerkan bersama yang lainnya.
Tiba-tiba
Fitria dikejutkan oleh suara lelaki yang menyapanya dan memakai seragam Museum.
Lalu pemuda itu menjelaskan tentang patung tersebut dan berkenalan dengan
Fitia. Sejak saat itu, Fitria merasa perlu datang kembali ke Museum itu untuk
bertemu Adrian. Hubungan mereka semakin akrab dan Fitria sangat menikmatinya. Waktu
dua minggu itu kini hampir habis. Fitria selalu datang ke Museum, tapi kali ini
dia tidak menemukan Adrian seperti biasanya. Setelah menunggu cukup lama hingga
Museum akan ditutup, akhirnya Fitria bertanya kepada petugas yang lain dan
resepsionis. Ternyata Adrian sedang dalam penyidikan kepolisian karena kasus
pencurian kalung yang dipamerkan dalam Museum itu.
Langkah
Fitria kembali ke ruangan di ujung tikungan. Ia melihat patung yang tidak
istimewa itu sendirian. Ia merasakan nasib patung itu sama seperti dirinya yang
kesepian. Entah kenapa tiba-tiba Fitria berbicara pada patung itu dan
menciumnya. Lalu keajaiban pun terjadi. Patung yang ada disana telah berubah
menjadi pemuda tampan bernama Jaka Wilis. Ia mengaku bahwa ia merupakan cucu
dari Empu Gandring, pembuat keris yang terkenal pada zaman Ken Arok dan Ken
Dedes. Menurut ceritanya, kakeknya dibunuh oleh Ken Arok yang telah membuat
rencana jahat untuk melamar Ken Dedes. Awalnya, Jaka diam saja melihat
peristiwa terbunuhnya kakeknya. Tapi setelah beberapa bulan Ken Arok dan Ken
Dedes menikah, ia nekat menemuinya dan mengatakan yang sebenarnya. Ternyata Ken
Arok memiliki serbuk batu api yang akhirnya mengutuk wujud Jaka menjadi patung.
Jaka
bisa berubah kembali menjadi manusia karena ia dicium Fitria. Bukan orang
sembarangan yang bisa menghilangkan kutukan itu. Hanya keturunan Ken Arok dan
Ken Dedes yang dapat menghilangkan kutukan tersebut. Ternyata Fitria merupakan
salah satu sosok Ardhana Reswari, perempuan yang telah ditakdirkan untuk
melahirkan orang-orang besar penguasa dunia. Itu terlihat saat Fitria
terpeleset dan gaunnya tersingkap ternyata Adrian dan patung Jaka melihat betis
Fitria menyala seperti Ken Dedes. Kemudian saat Museum itu akan ditutup, Jaka
dan Fitria keluar bersama tanpa disadari petugas Museum itu bahwa patung yang
ada di ruangan itu telah tiada.
(3)
Dunia
Kecilku
Mungkin
siapapun yang mengenal cowok bernama Rafli akan jatuh cinta padanya. Dia
mahasiswa terkenal, jago basket nomor satu di kampusnya, dan berwajah innocent. Awalnya Eliana sangat menyukai
sifat kekanak-kanakan dari Rafli. Namun seiring berjalannya waktu, Eliana
merasa ada yang aneh dari diri Rafli. Kadang-kadang cowok itu menganggap
dirinya Superman. Itu bukan bercanda, Rafli benar-benar meyakini kalau dirinya
Superman. Bahkan setelah ia mengatakan hal itu pada Eliana, besoknya Rafli memakai
kacamata yang lebar untuk menutupi identitasnya. Dan karena Superman itulah
Eliana harus sering kecewa karena saat akhir pekan, Rafli selalu beralasan ada
sesuatu yang sangat penting berkaitan dengan keselamatan manusia dan ia harus
turun tangan untuk menyelesaikannya. Lama-kelamaan, kesabaran Eliana mulai
habis. Tapi pada akhirnya Eliana masih mau mengalah demi keselamatan umat
manusia.
Saat
Eliana mulai membiasakan diri menjadi pacar Superman, ternyata Rafli berganti
identitas menjadi Spiderman. Ternyata menjadi pacar Spiderman lebih susah
dibanding menjadip acar Superman. Spiderman memiliki banyak musuh dan itu
membuat Rafli semakin sibuk dan membuat waktu bagi Eliana semakin sedikit. Bahkan
saat ulang tahun Diani, sahabat Eliana yang meminta datang dengan pacarnya masing-masing,
Rafli justru berkata ia sedang menyelamatkan umat manusia di Simpang Lima
Semarang. Dan saat melihat pesawat televisi yang menyiarkan berita tabrakan
beruntun di Simpang Lima Semarang, Eliana membatin bahwa Green Goblin, musuh
Spiderman benar-benar sedang mengamuk.
Saat
Eliana mulai beradaptasi dengan menjadi pacar Spiderman, Rafli justru berubah
identitas lagi. Kini ia tidak menjadi siapa-siapa, hanya Rafli yang biasa.
Ternyata saat Rafli telah berubah menjadi diri sendiri pun, bukan berarti
masalah yang dihadapi telah selesai. Rupanya, dunia dan umat manusia masih
membutuhkan cowoknya. Setelah berhari-hari Rafli hilang tanpa kabar, tiba-tiba
ia datang ke rumah Eliana dengan pakaian lusuh dan ransel. Saat ditanya Eliana,
Rafli bilang bahwa ia tersesat di Negeri Peri. Ia bercerita bahwa saat sedang
main basket dan bolanya jatuh di balik dinding, ia mengambil tas kemudian
menembus dinding itu dan tak bisa kembali. Ia baru bisa kembali setelah ia
berhasil mengalahkan Gonareka, musuh para peri. Dan setelah kembali ke dunia
manusia, Rafli langsung pergi ke rumah Eliana.
Setelah
cukup lama tak pernah terjadi apa-apa lagi, Eliana bersyukur dan berharap
cowoknya akan tetap seperti ini selamanya. Namun suatu hari, saat Rafli akan
mengantar Eliana dan teman-temannya ke Java Supermall, dalam perjalan Rafli
mengambil mobilnya di bengkel, tiba-tiba tubuhnya terjatuh dan ternyata kini ia
ada di negeri kurcaci. Tanpa pernah terpikirkan oleh Rafli, ternyata ia diangkat
menjadi raja atas negeri itu seperti yang telah tertulis dalam Kitab Sang
Nasib. Mulai saat itu, Rafli tak pernah kembali lagi ke dunia manusia.
(4)
Dalam
Rengkuh Sayap Malaikat
Semenjak
bayi, Firsha tak pernah bisa melihat orang tuanya. Ayahnya meninggal dalam
kecelakaan ketika ia masih dalam kandungan, dan ibunya pun meninggal sesaat
setelah melahirkannya. Firsha kemudian dirawat oleh kakek dan neneknya yang
telah dianggap sebagai orang tuanya. Melihat perekonomian kakek neneknya yang
pas-pasan, sebenarnya Firsha ingin membantunya dan merasa cukup dengan lulus
SMP saja. Namun, kakeknya tetap bersikeras untuk menyekolahkan Firsha.
Ketika
naik ke kelas 3, kakeknya meninggal dan neneknya pun mulai sakit-sakitan.
Akhirnya Firsha berhenti sekolah dan memilih bekerja untuk bertahan hidup.
Setelah menerima gajinya dan membelikan obat untuk neneknya, Firsha bergegas
untuk pulang dan dalam perjalanan, ia melihat perampokan. Setelah tersangka
melarikan diri, Firsha yang ada disana akhirnya menjadi kambing hitam atas
perampokan tersebut. Akhirnya Firsha dibawa ke kantor polisi dan diselidiki.
Meski obat yang telah dibeli telah diberikan kepada neneknya, tapi neneknya
tidak bisa tertolong. Bahkan Firsha tidak bisa datang ke pemakamannya.
Saat
Firsha merasa sendirian, tiba-tiba datang seorang pengacara yang cukup terkenal
Daniel Gusman. Pengacara itu bersedia membantu Firsha menyelesaikan kasusnya
dan memberi tumpangan Firsha tempat tinggal di rumahnya yang dinilai lebih
aman. Awalnya Firsha merasa bersyukur karena merasa masih memiliki orang yang
peduli terhadapnya. Tapi ternyata, pak Daniel menginginkan tubuh Firsha sebagai
bayarannya. Akhirnya Firsha menolak dan kabur dari rumah itu. Dalam pelariannya
yang tanpa tujuan, tiba-tiba ada tiga orang lelaki yang membuatnya menjadi
kambing hitam berusaha menculiknya dan menjatuhkannya di Jembatan Hiloji. Saat
tubuh Firsha hampir menyentuh air, Firsha merasakan tubuhnya semakin naik. Dan
ketika ia membuka matanya, ia melihat sesosok malaikat sedang mengangkatnya.
Saat itulah Firsha benar-banar merasa dicintai.
(5)
Menyentuh
Keabadian
Terkadang dalam kehidupan
perempuan, ada waktu kita menemukan sesosok lelaki yang memenuhi pikiran kita
dan kita sangat akrab dengannya. Tapi kita tidak pernah tau bagaimana isi hati
lelaki itu. Bahkan saat kita kehilangannya, bayangan lelaki itu akan tetap ada.
Tapi dalam kehidupan perempuan, kita menyadari bahwa cinta mudah ditumbuhkan
oleh sikap yang tulus. Hingga kita telah menikah, akhirnya kita menyadari bahwa
kita sangat mencintai suami kita bahkan hingga nafas terakhir kita. Pada
akhirnya kita menikmati kehidupan kita yang baru dalam surga keabadian.
KELEBIHAN
BUKU
Dalam
buku kumpulan cerita yang berjudul “Keajaiban Sebuah Ciuman” di dalamnya banyak
terdapat pelajaran-pelajaran tentang kasih sayang yang dapat kita petik untuk
kehidupan kita sehari-hari. Dan disana terdapat beberapa ilmu seperti ilmu
sejarah mengenai Ken Arok dan Ken Dedes. Serta imajinasi yang sangat indah.
KEKURANGAN
BUKU
Meski
isi dari buku ini sangat bagus, tetapi ada beberapa kesalahan dalam penulisan.
Seperti kata “neneknyam” yang seharusnya adalah “neneknya” juga penulisan nama
tempat yang tidak diawali huruf kapital seperti “negeri peri” yang seharusnya
adalah “Negeri Peri”.
TANGGAPAN
Buku
ini sebenarnya sangat bagus untuk dibaca karena berisi kisah-kisah yang sangat
mengharukan. Namun kesatuan cerita dalam buku ini kurang tepat karena ada kisah
yang hanya cocok untuk anak-anak dan hanya untuk remaja atau dewasa saja.
Gurah, 19 September 2016
Orang Tua, Siswa,
Hari Prayono Debora Sabathina
Guru Bahasa Indonesia,
Dra.
Intam Suryo Wening Djati, M.Pd.
NIP.
19690513 200801 2 024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar